cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
staialhikmahjakarta10@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Hikmah : Journal of Islamic Studies
ISSN : 20882629     EISSN : 25810146     DOI : -
Core Subject : Education,
HIKMAH (ISSN. 2088-2629) is a journal of Islamic Studies which published by ALHIKMAH Islamic Studies Institute Jakarta. This journal is published each semester. It is publication media for research results and the thoughts of lectures, intelectuals, and the observer of Islamic studies. By upholding the spirit of multi disciplinary studies, the HIKMAH journal is providing various research report and articles which related to the f eld of education, social, culture, law, politics, economy, and science. T ey are seriously studied in terms of islamic perspective. the substance of the writings is the responsibility of the writers and doesn’t necessarily ref ected the oppinion of the redaction.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies" : 6 Documents clear
ANALISIS DESKRIPTIF METODE ISTINBAT HUKUM MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) Mustori Mustori
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 2 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i2.199

Abstract

AbstractMajelis Ulama Indonesia (MUI)/The Council of Indonesia Ulama a body of muslim scholars established by the Indonesia government as the channel of communication to the society. One of MUI’s task and authority is delivering the fatwa (Islamic legal opinion) to the need individually or institutionally. Legal problems addressed to MUI varied, ranging from private to public ones.  In term of that, MUI compiled the guidance of fatwa establishment. It is based on Decision Letter of Board Leader of Majelis Ulama Indonesia, Number: U-596/MUI/X/1997. It is stated in the guidance of fatwa that every fatwa is legal opinion based on high authoritative law and bring the goodness (maslahah) to people. The basic principles in determining fatwa are al-Qur’an, hadith, Ijmak (consensus), qiyas (analog), and others principles of law. AbstrakMajelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah dengan fungsi sebagai saluran komunikasi umat Islam. MUI memiliki sejumlah tugas dan wewenang, salah satunya adalah memberikan fatwa bagi orang yang membutuhkannya, baik yang bersifat individual ataupun lembaga pemerintahan. Permasalahan yang diajukan kepada MUI untuk dimintai fatwa pun beragam, baik masalah pribadi bahkan masalah publik. MUI telah menyusun pedoman penetapan fatwa sebagai acuan dalam memutuskan suatu permasalahan, sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan nomor: U-596/MUI/X/1997. Dalam pedoman ini dikatakan bahwa setiap fatwa yang dikeluarkan harus berupa pendapat hukum yang didasarkan oleh dalil-dalil yang paling kuat, serta membawa kemaslahatan bagi umat. Dasar-dasar yang dijadikan pegangan dalam penetapan fatwa adalah al-Qur’an, hadits, ijmak, kiyas, dan dasar-dasar hukum lainnya. 
EFEK GLOBALISASI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN Ade Zaenudin; Yazid Hady
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 2 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i2.202

Abstract

AbstractGlobalization can be interpreted as a condition where human interaction is not separated by space and time. In this condition, the competition for life is getting tougher because it does not only intersect with the local community but with the global community. This study focuses on analyzing the effects of globalization on education programs in Indonesia. This study uses qualitative research methods with literature studies. Based on the results of literature research, globalization has implications for the face of the world of education, start shifting from tradition to modernization, from social spiritual to commercial, and from local to universal. The researcher also identified the presence of eight programs as an effect of globalization in the world of education, the inclusion of foreign languages as learning materials, the presence of foreign language/literature majors, program collaboration between cross-country educational institutions, collaboration with foreign donor agencies, the existence of an international level Student Competency Assessment, establishment of cross-border educational institutions, cross-country lecturer exchanges, and student exchanges between countries.AbstrakGlobalisasi bisa dimaknai sebagai sebuah keadaan dimana interaksi manusia sudah tidak bersekatkan ruang dan waktu. Dalam kondisi ini, persaingan hidup semakin ketat karena tidak hanya bersinggungan dengan komunitas lokal saja tapi jauh lebih luas yaitu dengan komunitas global. Penelitian ini fokus menganalisis bagaimana efek globalisasi terhadap program Pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian literatur ditemukan fakta bahwa globalisasi berimplikasi pada wajah dunia pendidikan mulai dari pergeseran tradisi ke modernisasi, sosial spiritual ke komersial, dan dari lokal ke universal. Peneliti juga mengidentifikasi hadirnya delapan program sebagai efek globalisasi di dunia pendidikan, yaitu masuknya bahasa asing sebagai materi pembelajaran, hadirnya jurusan bahasa / sastra asing, kerjasama program antar lembaga pendidikan lintas negara, kerjasama dengan lembaga donor luar negeri, adanya Asesmen Kompetensi Siswa tingkat internasional, pendirian lembaga pendidikan lintas negara, pertukaran dosen lintas negara, dan adanya pertukaran pelajar antar negara. 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH INKLUSI Mhd Saleh
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 2 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i2.198

Abstract

AbstractThrough this research, the researcher aimed to analyze and integrate the character education strategy in Sumbersari Primary School 1 Kota Malang and Muhammadiyah Primary School 04 Kota Batu, to become a mixed character education strategy that includes morals knowledge,  moral love and moral action. The results of this study indicate that the moral knowledge strategy includes: psychological testing when students want to go to school, planning character education through RPP, transmission of character values through the method of course, character information, extracurricular activities and assessment carried out with the student's character assessment sheets or through tortuous activities. Although the moral strategy of love is achieved through a teacher or character, extracurricular activities, visits to inspiring places such as a hero's grave, character films, 'peer therapy, religious activities and punishment activities that arouse students. While moralizing strategies such as helping each other, collecting trash together and pointing fingers, going to class with your right foot and praying, praying when you start the lesson, speaking and being polite, and pray together.AbstrakPenelitian ini menganalisis dan menggabungkan strategi pendidikan karakter yang ada di sekolah inklusif  yaitu SDN Sumbersari 1 Kota Malang dan SD Muhammadiyah 04 Kota Batu, menjadi strategi  penanaman karakter gabungan yang meliputi pengetahuan moral, cinta moral  dan tindakan moral. Kajian menunjukkan bahwa strategi penanaman pengetahuan moral  meliputi: tes psikologi ketika siswa akan masuk sekolah, perencanaan pendidikan karakter melalui RPP, penanaman nilai karakter proses atau metode pembelajaran, informasi tentang karakter, kegiatan ekstrakurikuler dan penilaian yang dilakukan dengan lembar evaluasi karakter siswa, maupun melalui kegiatan kelompok. Sedangkan cinta moral dilakukan melalui wibawa dan tindakan guru atau inspirasi tokoh teladan, kegiatan ekstrakurikuler, kunjungan ke tempat-tempat yang merangsang seperti Makam Pahlawan, menonton film karakter, kegiatan terapi sebaya, kegiatan keagamaan dan hukuman yang menyadarkan siswa. Adapun pembiasan tindakan moral dilakukan seperti gotong royong, mengumpulkan sampah secara bersama-sama dan berkala, masuk kelas dengan kaki kanan dan memanjatkan doa, memulai kelas pembelajaran dengan berdoa, berbicara dan berperilaku santun, sholat dhuha dan zuhur berjamaah.AbstractThrough this research, the researcher aimed to analyze and integrate the character education strategy in Sumbersari Primary School 1 Kota Malang and Muhammadiyah Primary School 04 Kota Batu, to become a mixed character education strategy that includes morals knowledge,  moral love and moral action. The results of this study indicate that the moral knowledge strategy includes: psychological testing when students want to go to school, planning character education through RPP, transmission of character values through the method of course, character information, extracurricular activities and assessment carried out with the student's character assessment sheets or through tortuous activities. Although the moral strategy of love is achieved through a teacher or character, extracurricular activities, visits to inspiring places such as a hero's grave, character films, 'peer therapy, religious activities and punishment activities that arouse students. While moralizing strategies such as helping each other, collecting trash together and pointing fingers, going to class with your right foot and praying, praying when you start the lesson, speaking and being polite, and pray together.Keywords:character education; inclusion schoolAbstrakPenelitian ini menganalisis dan menggabungkan strategi pendidikan karakter yang ada di sekolah inklusif  yaitu SDN Sumbersari 1 Kota Malang dan SD Muhammadiyah 04 Kota Batu, menjadi strategi  penanaman karakter gabungan yang meliputi pengetahuan moral, cinta moral  dan tindakan moral. Kajian menunjukkan bahwa strategi penanaman pengetahuan moral  meliputi: tes psikologi ketika siswa akan masuk sekolah, perencanaan pendidikan karakter melalui RPP, penanaman nilai karakter proses atau metode pembelajaran, informasi tentang karakter, kegiatan ekstrakurikuler dan penilaian yang dilakukan dengan lembar evaluasi karakter siswa, maupun melalui kegiatan kelompok. Sedangkan cinta moral dilakukan melalui wibawa dan tindakan guru atau inspirasi tokoh teladan, kegiatan ekstrakurikuler, kunjungan ke tempat-tempat yang merangsang seperti Makam Pahlawan, menonton film karakter, kegiatan terapi sebaya, kegiatan keagamaan dan hukuman yang menyadarkan siswa. Adapun pembiasan tindakan moral dilakukan seperti gotong royong, mengumpulkan sampah secara bersama-sama dan berkala, masuk kelas dengan kaki kanan dan memanjatkan doa, memulai kelas pembelajaran dengan berdoa, berbicara dan berperilaku santun, sholat dhuha dan zuhur berjamaah.Kata Kunci:pendidikan karakter; sekolah dasar inklusi
KESEHATAN MENTAL PERSPEKTIF TAFSIR AL-MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB Hilmy Rabi’ah Nur; Iffaty Zamimah
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 2 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i2.200

Abstract

AbstractThis article discusses mental health in Muhammad Quraish Shihab's Tafsir Al-Misbah, which discusses verses related to mental health in the Qur'an. The conclusion of this article, first: mental health has a close relationship with faith and efforts to obtain and maintain mental health. With high faith accompanied by an attitude of patience, sincerity, gratitude, ridha, and piety and optimizing self-potential through remembrance and good deeds, mental health will be obtained which is marked by peace and tranquility and a happy life in the world and the hereafter, as well as the Qur'an. 'an is a psychotherapy for mental illness and psychosomatic illness. Second, M. Quraish Shihab's concept of mental health has relevance to modern mental health based on Abraham H. Maslow's hierarchy of needs theory. Faith and spirituality are at the level of the highest needs, namely self-actualization, and enjoyment of the world is at the level of the most basic needs, namely physiological needs. The concept of mental health from the perspective of M. Quraish Shihab's interpretation based on Maslow's hierarchy of needs can be described as follows: physiological needs, safety needs, social needs and self-actualization needs.AbstrakArtikel ini mengkaji ayat-ayat kesehatan mental dalam Al-Qur`an menurut perspektif Kitab Tafsir Al-Misbah karya Muhammad Quraish Shihab. Adapun hasil dari penelitian diantaranya adalah, pertama: kesehatan mental sangat berkaitan erat dengan keimanan dan upaya dalam memperoleh, menjaga kesehatan mental. Melalui Keimanan, kesabaran, ikhlas, syukur, ridha dan takwa kepada Allah yang disertai memaksimalkan potensi diri dengan zikir dan amal saleh, kesehatan mental akan hinggap pada kehidupan yang ditandai dengan munculnya ketentraman dan ketenangan hati serta kehidupan yang bahagia di dunia maupun nanti akhirat, serta Al-Qur’an merupakan psikoterapi bagi penyakit jiwa dan penyakit psikosomatik. Kedua, konsep kesehatan mental M. Quraish Shihab berkaitan dengan konsep kesehatan mental modern berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham H. Maslow. Akidah dan spiritualitas berada pada tingkat kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri, dan kenikmatan dunia menempati tingkat kebutuhan paling dasar yaitu kebutuhan fisiologis. Konsep kesehatan mental perspektif penafsiran M. Quraish Shihab berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow dapat diuraikan sebagai berikut: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan (safety needs), kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang (social needs), dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization Needs).
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASI SEKOLAH (MBS) DI SD SPK NEW ZEALAND SCHOOL Rizky Diannisa; Neti Karnati; Supadi Supadi
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 2 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i2.182

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to determine the implementation of School-Based Management (MBS) in the New Zealand School-Joint Cooperative School (SPK) Elementary School Jakarta. The data collection methods are through documentation method, interview and observation. Based on the descriptive analysis, overall, SPK New Zealand School Elementary School Jakarta has well implement MBS. The finding can be seen from the management of facilities and infrastructure; they follow the predefined procedure, in managing the students, teachers and staffs management were conducted accountably and transparent. The supporting factor in implementing MBS in SPK New Zealand School Elementary School Jakarta is the participation of the community, and almost every aspect meet the academic qualification. Meanwhile, the obstacle was the shortage of teachers.AbstrakPenelitian ini bertujuan  menganalisa penerapan manajemen sekolah (MBS) di Sekolah Dasar (SD) New Zealand School of Education (SPK) New Zealand School Jakarta beserta hal-hal yang mendudukung dan menghambat dalam pelaksanaan MBS di SD SPK New Zealand School Jakarta. Metode pengumpulan data: metode dokumentasi, wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil analisis deskriptif,  SD SPK New Zealand secara keseluruhan Jakarta berprestasi baik dalam MBS. Hal ini terlihat dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan sesuai dengan proses yang telah ditetapkan, dalam pengelolaan siswa, guru dan tenaga kependidikan yang dilakukan secara transparan dan tanggung jawab. Faktor pendukung dalam pelaksanaan MBS di SD School SPK New Zealand Jakarta adalah keterlibatan masyarakat, dan hampir semuanya memiliki tingkat pendidikan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya jumlah guru di kelas.
MENGGALI POTENSI ANAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM Hairun Hasanah Sagala
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 2 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i2.201

Abstract

AbstractEvery child is born with a state of purity and nature. This means that children are born in a weak state when in fact they have great potential. But that does not mean that every child is born like a white paper that has not been tarnished, as John Lock argues, and in the Jabariyah view, which considers helpless. This ability assumes that humans have the potential in the form of certain desires related to various types and levels of logical, mental and psychological abilities. Therefore education is needed as a means for the possibilities that exist in individuals for growth and development in accordance with the nature of their creation. How to educate children in Islam, namely; (1) Teach monotheism sentences, (2) attach a good name, (3) train children to pray and provide separate beds for men and women, (4) teach your children to love the Prophet. experts in captivity and reading the Qur'an Therefore, the educational process that meets the needs of nature must be started immediately. This is where the importance of family education by parents. So, in the end, Muslims will be the best of people. AbstrakSetiap anak terlahir dengan keadaan suci dan fitrah. Artinya anak dilahirkan dalam keadaan yang lemah padahal sebenarnya memiliki potensi yang besar. Tapi itu tidak berarti setiap anak dilahirkan seumpama bagaikan kertas putih yang belum ternodai, seperti pendapat oleh John Lock, dan dalam pandangan jabariyah yang menganggap tak berdaya. Kemampuan ini menganggap bahwa manusia memiliki potensi berupa keinginan-keinginan tertentu yang berkaitan dengan berbagai jenis dan tingkat kemampuan logis, mental dan psikologis. Oleh karena itu pendidikan diperlukan sebagai sarana Untuk kemungkinan yang ada pada individu untuk pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan fitrah ciptaannya. Cara mendidik anak dalam Islam yaitu; (1) Mengajarkan anak kalimat Tauhid, (2) Menyematkan nama yang baik, (3) Menlatih anak agar mau melaksanakan sholat dan Menyediakan Tempat Tidur Terpisah antara Laki-laki dan Perempuan, (4) Ajarkan anak-anakmu untuk mencintai Nabi. ahlinya dalam penangkaran dan membaca Al-Qur'an Oleh karena itu, proses pendidikan yang memenuhi kebutuhan fitrah harus segera dimulai. Di sinilah pentingnya pendidikan keluarga oleh orang tua. Sehingga, pada akhirnya, umat Islam akan menjadi sebaik-baik umat.  

Page 1 of 1 | Total Record : 6